CBR 250R Hadir di Jogja Ternyata Emang Tidak Segagah Ninja 250R

Standar


Belum lama diluncurkan di Indonesia ternyata motor sport terbaru AHM ini telah dipajang di dealer Jogja. Saat dilihat sekilas saat melintas terlihat ada motor paling besar dari motor lain di Dealer Honda selama ini. Jika anda keliling Jogja dan memperhatikan dealer Honda yang banyak tersebar di kota gudeg ini mungkin anda tidak akan menemui banyak CBR 250R yang sedang dipajang. Berdasar info dari dealer yang saya datangi, hingga saat ini hanya ada 2 dealer yang dipercaya untuk menerima pemesanan unit CBR 250R. Jika anda benar-benar penasaran dengan tampang asli motor sport baru andalan AHM ini silahkan datangi saja Dealer Tunas Jaya di Jl Adisucipto no 63 atau silahkan meluncur ke Astra Jombor. Atau sekalian mau inden sudah pasti akan dilayani dengan baik dan lebih cepat daripada anda inden melalui dealer lain karena dealer lainnya juga akan menyerahkan kepada kedua dealer ini.
Siapkan saja dana minimal 2 juta untuk memesan motor seharga Rp.40.245.000 (non C-ABS) dan Rp.46.882.000 (C-ABS) ini dan barang baru bisa diantar sekitar 2-3 minggu kemudian. Termasuk cepat jika melihat bahwa motor ini masih baru dan merupakan produk import secara utuh dari Thailand. Atau jika sudah ngebet, tanpa lihat unitnya silahkan aja telepon dealer Tunasjaya di nomor 0274-563273.
Saat berkesempatan mengamati motor yang bikin heboh dunia permotoran ini kesan yang saya peroleh, motor bagus, keren, terlihat lebih sporty dari gambar tapi ternyata dengan tubuh setinggi 162 cm ini tidak merasa berdekatan dengan MOGE, karena motor 250cc pertama yang melekat di hati saya selama ini ada Kawasaki Ninja 250R maka saya membandingkan kedua motor tersebut.
Jika Ninja 250R memiliki aura Moge yang sangat kental, saya tidak mendapati hal itu pada CBR 250R, motor Honda ini hanya terlihat sebagai motor sport terbesar AHM, itu saja. Karena terlihat jok yang tidak begitu tinggi maka saya coba duduk diatasnya dan menegakkan motor, ternyata saya merasakan tinggi motor ini setara dengan Vixion dan motor juga tidak terasa berat. Berikutnya sambil duduk diatasnya saya perhatikan daerah wind shield, stang dan speedometer. Windshield CBR 250R sedikit membuat ilfil karena bahannya tipis sekali dan dengan mudahnya saya bengkok-bengkokkan, sepertinya rawan pecah dan baret. Speedometer tampak menarik, namun sayang tidak ada kunci kontaknya sehingga tidak bisa melihat tampilan seutuhnya. Bagian kemudi sudah menggunakan setang jepit mendukung aura sporty, seperti yang terlihat di gambar, stang sangat mudah diraih tanpa harus menunduk.
Tangki BBM juga tidak sebesar Ninja 250R, mungkin itu salah satu yang membuat aura sporty tidak sekental Ninja. Selain Wiindshield yang tampak “murahan”, hal serupa tampak pada penutup bahan bakar yang tipis seperti gampang patah. Selain itu entah hanya pendapat saya atau ada yang sependapat, plastik fairing terkesan tipis dan tidak sekaku yang saya perhatikan pada Ninja 250R. Hal yang memuaskan dan menarik bagi saya ada pada shock unitrack, velg lebar dengan ban tubeless IRC 110/70 17″ di depan dan 140/70 17″ di belakang, tuas kopling ringan tentunya tidak bikin lelah untuk jalan macet, tempat duduk lebar sehingga nyaman diduduki, knalpot tampak begitu besar tapi tetap terlihat serasi dengan motor, pencegah rantai nyangkut, walau sepele tapi tetap saja merupakan nilai plus.
Motor andalan AHM yang satu ini tidak seperti produk yang lainnya dimana produk Honda selama ini selalu menggunakan fitur SKS, CBR 250R masih menggunakan kunci tanpa pengaman. Fitur lain yang mulai dihilangkan di produk sport AHM seperti New Mega Pro yaitu Engine Cut Off ternyata tetap ada di CBR 250R, jadi jangan lupa memastikan posisi on pada sakelar ini kalau ingin mendengar deruman knalpot mesin 250cc single cylinder terbaru Honda tersebut. Untuk piranti pengereman AHM tetap setia dengan partner selama ini, Nissin. Baik roda belakang maupun depan dipasang piranti penghambat laju produksi Nissin.
Setelah melihat wujud asli CBR 250R, saya bukannya tertarik untuk memilikiya namun rasa penasaran saya pada CBR150R semakin besar, motor sport 150cc full fairing itu mungkin bakalan lebih cocok buat tunggangan dan kantong. Tampang yang begitu mirip pastinya akan membuatnya motor gagah dikelasnya, tidak seperti CBR250R yang jadi motor kurang gagah dikelasnya, h.h..h.h.. Namun bagi yang punya kendala tinggi badan seperti saya pastinya cocok menggunakan CBR250R untuk sehari-hari daripada Ninja 250R, jadi silahkan saja disesuaikan keinginan dan kebutuhannya.
Kalau saya sih… AHM, kapan keluarin CBR 150R? saya yakin bakal jauh lebih sukses dibanding kakaknya deh….

Satu tanggapan »

  1. tubuh setinggi 162 cm ini tidak merasa berdekatan dengan MOGE
    ================
    wah, maksudnya apa tuh…?? Tinggi saya 163 cm. Oh ya….dingklikkah dengan tinggi segitu pakai nih motor….???

  2. Setelah mengamati aslinya, menurut saya memang N250R lebih gagah & sporty dibanding CBR250R. Tapi masing2 ada plus & minus nya..jd ya kembali ke selera & kebutuhan masing-masing bro.. Saya pribadi tetep setia dg N250R saya..hehe..

  3. CBR tuh buat setelan sehari hari bos, kalo ninja setelan buat touring ya wajar lah, beda spec nya pula tapi dari segi performanya ninja kalah sama cbr, ninja tuh boros bro ngga efisien lagipula honda tuh ngeluarin CBR 250 untuk segi kenyamanan dan kecepatan yang diutamakan bukan kecepatan tapi tak seimbang

Tinggalkan komentar