Tidak bisa dipungkiri bahwa lalu-lintas di yogyakarta khususnya di dalam lingkar ringroad beberapa bulan terakhir sudah sangat padat bahkan terkesan semrawut. Kemacetan sudah lagi hanya didominasi kota-kota besar, Jogja yang tergolong kota kecil juga mulai diwarnai yang namanya macet, jalan lambat merayap, beberapa titik juga sudah banyak motor naik trotoar. Antrian kendaraan bermotor di persimpangan jalan sangat panjang dan kadang harus menunggu 2 x lampu merah baru bisa melaju kembali.
Karena tidak sabar untuk bisa segera lepas dari derita antrian di lampu merah, banyak pengendara khususnya biker yang menyerobot lampu merah walau angka masih tertera 3 detik. Bukan hanya itu, mereka bahkan sering langsung tancap gas, seolah tanpa khawatir kalau ada kendaraan dari arah lain. Jika mereka yang tidak sabar berada di bagian belakang, maka saat lampu merah masih menyisakan 3 detik maka suara klakson sudah terdengar seolah sudah jadi kewajaran.
Dalam 2 bulan terakhir pak yo amati di beberapa titik persimpangan sudah dipasang traffic light dengan sistem baru. Tampaknya dinas perhubungan yogyakarta sudah mengamati budaya-budaya kurang baik di atas dan akhirnya dipasang traficc light yang tidak lagi memunculkan angka 4,3,2 dan 1 detik saat lampu merah menyala. Sistem baru ini juga akan menampilkan tulisan berjalan yang bertulis “Tunggu Sampai Nyala Lampu” dan langsung lampu hijau menyala.
Semenjak dipasangnya traffic light sistem baru ini, pak yo sudah tidak menemui orang-orang yang tancap gas sebelum lampu hijau menyala. Terima kasih dishub/DLLAJ jogja yang memperhatikan situasi terkini dan terus berkembang.
Patut d tiru nich..
Ane jg sebel gan d kota ane orang sudah gak sabaran, mzh d angka 5 dr belakang udah klakson semua, masyaAllah, kalo g mau terlambat mboj budal shubuh ae.
“lebih baik terlambat asal selamat gan”
mg lalin makin disiplin. kpn2 ke jogja ah,,nyari mantan kos2an sy dl xexe,,
ane malah suka jika yg angka dimodifikasi aja, begitu menyentuh detik ke 10 (atau berapalah) hitungan mundur dihentikan. biar gak kaya start line di sirkuit.
menurutku angka masih perlu untuk memperkirakan waktu, tapi ya itu, pada hitungan mundur ke 10 angkanya dipause dan langsung ke angka nol
lampu merah bagaikan start point.belom ijo wae wes gas poll karo tan-tin tan-tin
meski sudah ada lampu lalin tapi polantas harus tetap jaga. tp berapa banyak petugas yg diperlukan jd memang kembali ke sikap mental pengguna jalan, semoga makin baik dengan sistem yg ada
salut buat pak pulisi di jogja~
kalo bisa coba terapin di tempat lain. kaya di pasar rebo jaktim yang area traffic light nya bener2 semrawut –“
dimana itu bro?ane juga sebel kalo diklaksonin,lebih2 yang nglakson2 mobil yg nyerobot jalur paling kiri,huft. .. . .
sip
tapi lama2 kebiasaan juga palingan…pas tulisan muncul langsung maju
Orang-orang klo di jalan kok pada buru-buru.. Tapi Herannya klo undangan meeting kok datengnya molor yak???
yap memang sering diklakson walau belum hijau..pekoknya kebangetan..kita yg susah, dia yg enak..apalagi kalo dia di belakang gara-gara berteduh di bawah pohon agak jauh dari lamer..dari tadi kemana aja.. -_-
Fotone endi pak
He.he…
Belum sempat ambil bro, akan saya susulkan deh….
Yang dah ganti baru contohnya di persimpangan UIN, Demangan, janti.